Bagi kita khususnya yang tinggal di daerah perkotaan yang selalu di
sibukan dengan kegiatan pekerjaan kantor (stress) belum lagi macet lalu
lintas, polusi dari asap kendaraan motor, asap rokok, seringnya
mengkonsumsi makanan yg banyak mengandung bahan pewarna, MSG, pemanis
buatan, racun pestisida dari buah dan sayuran yang kita beli di pasar,
yg lama kelamaan akan menumpuk di dalam tubuh, sehingga TIDAK SADAR
lagi bahwa di dalam DARAH sudah mengendap 3000 macam Zat RACUN
sebagai BOOM WAKTU yang kapan saja siap meledak dan merontokan
kesehatan kita.
Keberatan Ber Investasi dengan KESEHATAN sejak awal, akibatnya di
kemudian hari Uang yang kita kumpulkan dari hasil kerja keras akan
terbuang dengan sia-sia hanya untuk berobat!
Dari Jaman dulu hingga sekarang terapi kesehatan yang terbaik adalah
dengan Metode DETOKSIFIKASI / Pembuangan racun yaitu dengan melakukan
PUASA dan DIET MAKANAN ORGANIK! ..
Yang MENARIK di akhir
kutipan yang kami ambil dari Blog Dr. Inayah Budiasti, M.S.,SpGK
beliau menuliskan bahwa MELILEA Sebagai Makanan Organik yang kaya akan
serat dan protein yang MAMPU MEMPERLANCAR DETOKS
Entah mengapa detoksifikasi atau sering disebut detoks selalu dihubungkan dengan pelangsingan tubuh. Padahal, anggapan ini tidak selalu benar. Manfaat sebenarnya dari detoksifikasi ialah mengeluarkan toksin atau racun dari dalam tubuh. Ahli gizi dari Rumah Sakit Jakarta dr Inayah Budiasti MS SpGK mengungkapkan, toksin di dalam tubuh manusia memang terjadi secara alami, bisa berasal dari AMPAS MAKANAN dan makanan-makanan yang tidak tercerna.
Entah mengapa detoksifikasi atau sering disebut detoks selalu dihubungkan dengan pelangsingan tubuh. Padahal, anggapan ini tidak selalu benar. Manfaat sebenarnya dari detoksifikasi ialah mengeluarkan toksin atau racun dari dalam tubuh. Ahli gizi dari Rumah Sakit Jakarta dr Inayah Budiasti MS SpGK mengungkapkan, toksin di dalam tubuh manusia memang terjadi secara alami, bisa berasal dari AMPAS MAKANAN dan makanan-makanan yang tidak tercerna.
SUMBER TOKSIN
- Ekternal : Bahan kimia seperti pestisida, zat atau makanan aditif, logam berat pada air, kimia industri, residu obat-obat farmasi, dan sebagainya
- Internal : Secara alami Tubuh juga memproduksi TOKSIN, Hal ini merupakan proses metabolisme, yang setiap hari terdapat pembelahan sel-sel baru Sementara itu, sel-sel lama menjadi aus dan mati.
- Pikiran dan emosi negatif juga merupakan racun bagi sel-sel tubuh.
DETOKS Tidak di Lakukan Dalam Waktu Singkat
Dalam kondisi normal, ampas dikeluarkan secara teratur setiap hari
melalui sistem pembuangan tubuh. ”Yang paling efektif ialah pembuangan
racun tubuh itu melalui buang air besar minimal satu kali. Tidak ada
ketentuan yang sama setiap hari. Misalnya, sampah dapur restoran. Kadang
menumpuk tinggi atau sedikit saja, tergantung dari pemesanan. Begitu
pula racun di dalam tubuh, bisa berbeda setiap hari, tergantung gaya
hidup.
Dia mencontohkan, jika seseorang pada suatu hari mengonsumsi makanan
sehat berupa sayuran kaya serat, tidak memiliki masalah yang membebani
pikiran dan pekerjaan lancar, toksin yang diproduksi di dalam tubuh
tidak terlalu banyak. Kemudian, keesokan hari semua berubah.
Undangan
makan membuat orang tersebut makan berbagai makanan olahan, dengan beban
kerja berat dan masalah pelik di rumah, otomatis kadar toksin yang
diproduksi tubuh meningkat. Karena itu, Inayah kurang menyetujui detoks
dilakukan dalam satu kesatuan yang singkat. Apalagi, tubuh memerlukan
waktu beradaptasi ketika melakukan detoks.
ORGAN-ORGAN Tubuh yang Bekerja Saat Proses DETOX
Biasanya,
proses detoks dimulai pada bagian usus besar (colon) sebagai salah
satu organ utama pencernaan. Selain itu, detoks juga bisa dilakukan
pada organ tubuh lain, seperti hati, ginjal, saluran pernapasan, kulit.
”Organ tubuh yang didetoks memang organ yang secara natural memiliki
kemampuan untuk detoks tubuh, seperti usus besar, hati, ginjal,
paru-paru, kulit,” pungkas alumnus Fakultas Kedokteran Universitas
Kristen Indonesia (UKI) itu –
Dr Angela C Ardhanie.
PUASA Dengan Cara Bertahap
Puasa bagi orang-orang yang sudah terbiasa melakukan setiap satu
tahun sekali selama satu bulan, tentu tidak ada masalah. Tubuh pun akan
mudah beradaptasi. Namun, bagi yang belum terbiasa, maka proses detoksifikasi melalui puasa harus dilakukan secara hati-hati.
Pasalnya, tubuh harus beradaptasi dari asupan makanan dengan porsi
yang biasa menjadi porsi yang lebih sedikit. Misalnya, mulai proses
puasa selama dua hari dalam dua pekan, kemudian dua hari dalam sepekan,
begitu seterusnya sampai bisa dilakukan setiap hari berturut-turut
selama 30 hari. Seusai berpuasa, penting untuk tetap menjaga asupan
makanan supaya tubuh yang sudah sehat dan bebas racun tadi tidak
kembali dipenuhi racun.
Karena itu, dr Inayah Budiasti MS SpGK menyarankan agar pelaksanaan
detoks sebaiknya secara perlahan untuk memberi tubuh kesempatan
beradaptasi. Layaknya orang yang perlu adaptasi ketika menghadapi pola
makan, demikian juga yang dilakukan tubuh. ”Saat tubuh mengalami
pengurangan asupan makanan, maka yang pertama dibuang ialah cairan.
Jadi, bukan lemak yang dibuang dari tubuh. Padahal, sebanyak 80 persen
tubuh terdiri atas air,” ungkapnya.
Karena itu, detoks yang dilakukan baik melalui puasa tanpa makan dan
minum untuk waktu tertentu atau puasa jus, perlu dilakukan secara
bertahap. Beri waktu pada tubuh beradaptasi minimal sekitar dua pekan
untuk mendapatkan hasil terbaik. ”Memberi waktu istirahat dua pekan
untuk saluran cerna sangat baik, yang penting asupan makanannya diatur,”
tandasnya.
REAKSI DETOKS (Ahli diet Jackson-Blatner)
terdapat beberapa efek dari detoks yang harus diperhatikan. Misalnya,
berat badan yang turun secara cepat tidak baik bagi tubuh. Saat proses
detoks, ketika toksin melewati pembuluh darah, maka tubuh akan memberi reaksi sehingga bisa timbul gejala :
Sakit
Kepala, Mual, Kembung, Ssembelit, Pilek, Flu, Demam Ringan, Gangguan
Kulit, Gangguan Emosi, Serta Kedinginan. Kadang disertai perubahan
warna air seni dan napas bau.
”Reaksi ini sangat individual sifatnya. Pada orang tertentu, reaksi
ini boleh jadi tidak muncul atau sudah terjadi pada hari pertama,”
ungkap Jackson-Blatner. Namun, reaksi itu baru muncul pada hari ketiga
karena hari ketiga tubuh mulai mengambil energi dari lemak setelah hari
pertama mengambil glukosa dari otot, hari kedua dari lever. Untuk bisa
sampai ke otak, lemak harus mengalami tahap perubahan hingga
membutuhkan waktu lebih lama.
PUASA Untuk Detoks
Dengan berpuasa terjadi proses yang sungguh menyehatkan tubuh, yaitu
pembuangan racun-racun (detoksifikasi). Penurunan berat tubuh hanya
merupakan efek samping dari proses detoks tersebut. Puasa baik
dilakukan tidak hanya untuk orang yang ingin menurunkan berat badan.
Orang sehat dengan berat badan ideal pun sangat baik menjalani puasa
secara periodik agar racun yang masuk ke tubuh tidak menumpuk dan
menjadi penyakit parah.
Berpuasa Bisa di Lakukan Berbagai Cara, Namun pada Prinsipnya Yakni
- Tidak Memasukan Makanan Berlebihan ke dalam Tubuh terutama yang tidak sehat.
- Penghematan Energi: mengurangi pemborosan energi
hingga energi yang dihasilkan tubuh betul-betul digunakan untuk
merontokkan semua racun,” Penghematan energi tadi bisa dilakukan makan
hanya selepas magrib hingga sebelum subuh, atau Hanya Menyantap Buah dan Sayuran.
Dengan berpuasa atau menyantap makanan yang mudah dicerna, tubuh tidak
menggunakan energi untuk mencerna makanan, tetapi betul-betul untuk
membuang racun. – Ujar ahli gizi dari Rumah Sakit Jakarta dr Inayah Budiasti MS SpGK.
Detoksifikasi merupakan pembuangan racun-racun tubuh Dengan Cara Terbaik MEMBERIKAN NUTRISI yang sesuai untuk sel-sel tubuh.
Menurut ahli terapis organik dari Healthy Choice Kemang dr Angela C Ardhanie, biasanya dia menganjurkan orang yang ingin melakukan detoks menjalani puasa dengan tetap mengonsumsi jus buah dan sayuran.
Sesuai
prinsip Healthy Choice yang mengedepankan produk organik, maka jus
buah dan sayuran yang dipilih berasal dari buah dan sayur organik, yang
dijamin tanpa tambahan zat pengawet dan gula
Melilea telah memformulasikan Green Field Organic sebagai makanan
organik yang kaya akan serat, protein nabati dan vitamin yang terbukti
mampu memperlancar proses pembuangan racun di tubuh (detoksifikasi)
Sumber : hanglekiumc.com
Posting Komentar