Obesitas Perbesar Risiko Berhenti Bernafas Saat Tidur

Kamis, 19 September 20130 komentar


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak sedikit orang yang percaya pemilik berat badan berlebih atau obesitas kerap dihinggapi banyak penyakit. Ternyata anggapan itu ada benarnya. Pasalnya, obesitas ternyata bisa meningkatkan risiko Obstrutuktive Sleep Apnea (OSA) bagi pada penderitanya. OSA sendiri adalah sebuah penyakit dimana terdapat potensi pernapasan berhenti selama tidur (sleep apnea).

Pakar Kesehatan Tidur, Rimawati Tedjasukmana, Sp.S, RPSGT mengatakan, dalam tubuh penderita obesitas terdapat timbunan lemak di sekitar leher dan rongga pernafasan. Ketika tidur timbunan lemak itu mendorong otot-otot yang memperbesar obstruksi jaringan di jalan nafas. Akibatnya frekuensi berhentinya nafas saat tidur semakin besar.

"Dalam kasus berat badan, penderita OSA banyak berasal dari kalangan barat. Mereka itukan beratnya bisa mencapai ratusan kilogram," kata dia saat berbicara dalam acara Workshop 'Bahaya Dibalik Mendengkur' di Jakarta, Kamis (14/3).

Karena itu, kata Rima, perlunya menjaga berat badan guna menghindari resiko ini. Belum lagi, penyakit lain yang tengah menunggu seperti misal diabetes, jantung, dan lainnya.

BACA JUGA:

Sleep paralysis, penyakit ketindihan saat tidur
Hati-hati, ngorok memperbesar risiko penyakit jantung dan stroke
Sering tidur terlalu malam perbesar risiko diabetes
Berapa lama manusia dapat bertahan tanpa tidur?
Lima sinyal tubuh Anda kurang tidur
Share this article :

Posting Komentar

POPULER MINGGU INI

 
Supported by : Free Backlink
Copyright © 2011. Melilea Organic Revolution - All Rights Reserved
Published by Kata Bijak
Proudly powered by Rumus Cinta