
Menurut dr. Samuel Oetoro MS, SpGK, pakar
gizi klinis dari MRCCC Siloam, beras merah mempunyai kandungan vitamin
B1, B6, dan B12 yang tinggi. Sebagaimana diketahui, vitamin B merupakan
kunci untuk pembentukan energi bagi tubuh manusia.
"Pembentukan
energi di sel, difasilitasi oleh kecukupan vitamin B. Salah satunya ada
di beras merah," katanya, dalam acara Diskusi Sehat Bersahabat dengan
Glukosa, Selasa, (14/6/2011) di Jakarta.
Selain itu, kata Samuel,
beras merah mempunyai kandungan serat lebih tinggi dibandingkan beras
putih. Manfaat dari serat tersebut di antaranya untuk mengganggu
penyerapan gula dalam karbohidrat, serta mengganggu penyerapan lemak
yang masuk bersama makanan sehingga akan lebih menyehatkan.
"Jadi
memang keliatannya kasat mata kurang menarik. Tapi dia sehat karena
seratnya tinggi. Sebaiknya, kalau makan jangan pilih beras putih, pulen,
atau nasi ketan, yang kelihatannya putih kinclong, itu tidak sehat
karena bisa membuat kadar gula darah anda naik," jelasnya.
Dalam
beberapa literatur dikatakan, unsur gizi lain yang terdapat pada beras
merah adalah fosfor (243 mg per 100 gr bahan) dan selenium. Selenium
merupakan elemen kelumit (trace element) yang merupakan bagian esensial dari enzim glutation peroksidase. Enzim ini berperan sebagai katalisator dalam pemecahan peroksida menjadi ikatan yang tidak bersifat toksik.
Peroksida
dapat berubah menjadi radikal bebas yang mampu mengoksidasi asam lemak
tidak jenuh dalam membran sel hingga merusak membran tersebut,
menyebabkan kanker, dan penyakit degeneratif lainnya. Karena
kemampuannya itulah banyak pakar mengatakan beras merah mempunyai
potensi untuk mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif lain.
Sumber: http://health.kompas.com/read/2011/06/15/0624396/Kenapa.Beras.Merah.Lebih.Menyehatkan
Posting Komentar